Yang Lebih Efektif untuk Pemulihan Tubuh
Ikan salmon memiliki kandungan omega-3 lebih besar daripada ikan tuna. Menurut studi dari European Journal of Clinical Nutrition, asam lemak ini bermanfaat untuk membantu mengurangi peradangan. Dengan demikian, mengonsumsi ikan salmon lebih efektif dalam membantu pemulihan otot.
Baik ikan salmon dan ikan tuna sama-sama bergizi untuk dikonsumsi. Jadi, biasakan makan ikan secara rutin ya. Kalau kamu ingin tahu lebih banyak seputar nutrisi makanan tertentu, tanyakan saja pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Hubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Halodoc, Jakarta – Ikan merupakan jenis makanan sehat yang mengandung banyak nutrisi. Itulah mengapa semua orang dari berbagai kalangan usia dianjurkan untuk mengonsumsi ikan secara rutin. Nah, beberapa ikan yang dikenal dapat memberi banyak manfaat untuk kesehatan tubuh adalah ikan tuna dan ikan salmon. Kedua jenis ikan tersebut kaya akan omega-3 dan berbagai nutrisi lainnya yang enggak kalah penting, salah satunya adalah protein. Kandungan kolesterol dalam kedua ikan tersebut juga rendah. Nah, di antara ikan tuna dan ikan salmon, kira-kira yang mana ya yang lebih sehat?
Karen Ansel, R.D., juru bicara untuk Academy of Nutrition and Dietetics, menyatakan bahwa tuna dan salmon merupakan jenis ikan dengan kandungan nutrisi terbaik. Karena itu, Karen merekomendasikan kedua ikan tersebut untuk dimasukkan ke dalam menu makan harian kamu. Namun, meskipun tuna dan salmon sama-sama memiliki protein yang tinggi, ternyata ada perbedaan jumlah kalori dalam kedua ikan tersebut.
Karen mengungkapkan bahwa ikan salmon memiliki kalori lebih banyak, sehingga sangat cocok bagi kamu yang punya aktivitas yang padat. Kamu juga bisa mendapatkan ekstra 16 kalori dari seporsi salmon serta asupan lemak untuk jantung yang sehat yang kira-kira setara dengan kalsium dalam segelas susu. Dengan mengonsumsi salmon, kamu bisa memenuhi kebutuhan asupan vitamin D harian. Bahkan dikatakan, tidak ada makanan lain termasuk tuna yang bisa menandingi keunggulan nutrisi yang dimiliki ikan salmon. Berikut perbedaan kandungan antara ikan tuna dan ikan salmon:
Dalam tiga ons daging ikan tuna terdapat 110 kalori, 24 gram protein, dan 278 miligram lemak omega-3. Sedangkan ikan salmon dengan porsi yang sama mengandung 160 kalori, 22 gram protein dan 5 gram lemak.
Ikan salmon mengandung 45 persen vitamin B12, sementara kandungan vitamin B12 pada ikan tuna hanya 30 persen saja. Salah satu jenis vitamin B kompleks ini sangat baik untuk kesehatan kulit dan mata.
Namun, ikan tuna mengandung kalori yang lebih rendah dibandingkan ikan tuna. Dalam 100 gram ikan salmon, terdapat 55 miligram kolesterol, sementara ikan tuna hanya mengandung 44 miligram kolesterol dalam berat yang sama.
Selain itu, seperti dikutip dari MensHealth, berikut perbandingan manfaat antara ikan tuna dan ikan salmon:
Manfaatnya bagi kesehatan
Salmon dan ikan kembung, keduanya merupakan ikan berminyak yang tinggi omega-3 dan terbukti memiliki banyak manfaat baik bagi kesehatan.
Oleh karenanya, American Heart Association (AHA) menyarankan untuk mengonsumsi setidaknya dua porsi ikan berminyak setiap minggu.
Mengutip dari Medical News Today, seseorang yang mengonsumsi ikan berminyak yang cukup, berpotensi terhindar dari beragam risiko penyakit, antara lain:
Menurut studi yang diterbitkan oleh American Physiological Society, mengonsumsi ikan berminyak terbukti membantu melindungi jantung saat berada di bawah tekanan mental.
Berdasarkan penelitian dalam jurnal Annals of the Rheumatic Diseases, mengonsumsi setidaknya 0,21 gram omega-3 sehari bisa menurunkan risiko terkena rheumatoid arthritis hingga 52 persen.
Rheumatoid arthritis adalah penyakit autoimun kronis yang sebagian besar menyerang sendi dan dapat menyebabkan nyeri, kaku, hingga sendi membengkak.
Konsumsi ikan berminyak bisa melindungi dari penyakit kanker mulut dan kulit stadium awal maupun akhir. Asam lemak omega-3 dapat menghambat lebih dini pertumbuhan sel ganas dan sel pra-ganas.
Para peneliti menemukan bahwa orang yang makan lebih banyak ikan berminyak risiko terkena penyakit neurodegeneratif, seperti demensia cenderung lebih rendah. Tak hanya itu, beberapa juga mengorelasikannya dengan volume otak yang lebih besar.
Ketika para peneliti membandingkan kelompok yang makan ikan setiap minggu dengan yang tidak sama sekali, mereka menemukan sebagian volume otak bagian lobus frontal dan temporal pada orang yang makan ikan lebih besar.
Lobus frontal atau otak bagian depan yang berperan penting dalam membangun fokus. Sementara, lobus temporal adalah bagian otak yang beperan dalam pembelajaran, kognisi serta memori.
Baca juga: Makan Ikan Kecil Bantu Kurangi Risiko Kematian, Apa Manfaatnya?
Yang Lebih Efektif untuk Pemulihan Tubuh
Ikan salmon memiliki kandungan omega-3 lebih besar daripada ikan tuna. Menurut studi dari European Journal of Clinical Nutrition, asam lemak ini bermanfaat untuk membantu mengurangi peradangan. Dengan demikian, mengonsumsi ikan salmon lebih efektif dalam membantu pemulihan otot.
Baik ikan salmon dan ikan tuna sama-sama bergizi untuk dikonsumsi. Jadi, biasakan makan ikan secara rutin ya. Kalau kamu ingin tahu lebih banyak seputar nutrisi makanan tertentu, tanyakan saja pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Hubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
XMED.ID - Salmon dikenal sebagai salah satu ikan yang memiliki cita rasa khas dan kaya akan nutrisi. Selain rasanya yang lezat, cara pengolahan salmon yang mudah membuatnya banyak diminati di berbagai belahan dunia.
Ikan ini termasuk dalam spesies anadromous, yaitu ikan yang lahir di air tawar, bermigrasi ke laut, dan kembali lagi ke air tawar untuk berkembang biak.
Berikut ini adalah 5 negara Penghasil Ikan Salmon terbesar di dunia, dan dijadikan Industri Perikanan hingga Ekspor:
Baca Juga: Link quick count Pilkada Jakarta 2024: Hasil hitung cepat mengejutkan, siapa memimpin?
Norwegia menempati posisi pertama sebagai penghasil salmon terbesar di dunia, menguasai sekitar 37% dari pasar global. Keberhasilan Norwegia dalam Industri Perikanan salmon didorong oleh penggunaan sistem akuakultur atau budidaya ikan.
Negara ini dikenal dengan pengelolaan ikan salmon Atlantik yang terbaik di dunia. Pada tahun 2020, Norwegia mengekspor sekitar 1,1 juta ton salmon dengan nilai Ekspor mencapai USD 8,3 miliar.
Sebagai produsen salmon terbesar kedua di dunia, Chili menguasai 25% dari produksi salmon global. Dalam dekade terakhir, Ekspor salmon Chili mengalami peningkatan signifikan.
Negara ini mengekspor salmon ke berbagai negara besar, seperti Amerika Serikat, Brasil, Jepang, Rusia, dan China, yang menyumbang sekitar 82% dari total Ekspor salmon Chili.
Skotlandia merupakan salah satu negara penghasil salmon terbesar di Eropa, dengan kontribusi mencapai 7,6% dari produksi dunia. Negara ini terkenal dengan budidaya salmon Atlantik yang tersebar di pantai barat Skotlandia, Pulau Skye, dan Kepulauan Shetland.
Salmon Skotlandia, terutama yang segar, sangat populer di Asia, khususnya untuk hidangan sushi, dan dianggap sebagai produk premium berkualitas tinggi.
Kepulauan Faroe, bagian dari Kerajaan Denmark, menyumbang sekitar 3,3% dari produksi salmon global. Untuk memenuhi permintaan pasar yang tinggi, Kepulauan Faroe mengembangkan budidaya ikan salmon secara intensif.
Meskipun ikan salmon sulit ditangkap di alam liar karena tingginya permintaan dan aturan untuk mencegah penangkapan berlebihan,budidaya di Faroe memberikan pasokan yang stabil bagi pasar global.
Kanada, yang memiliki habitat alami bagi ikan salmon, berada di urutan kelima sebagai produsen terbesar dengan kontribusi sekitar 6% dari produksi salmon dunia.
Provinsi British Columbia adalah wilayah penghasil salmon terbesar di Kanada, dengan produksi akuakultur yang mendominasi Industri Perikanan negara ini. Selain salmon, kawasan ini juga dikenal dengan berbagai jenis ikan laut lainnya, seperti halibut dan kakap.
XMED.ID - Salmon dikenal sebagai salah satu ikan yang memiliki cita rasa khas dan kaya akan nutrisi. Selain rasanya yang lezat, cara pengolahan salmon yang mudah membuatnya banyak diminati di berbagai belahan dunia.
Ikan ini termasuk dalam spesies anadromous, yaitu ikan yang lahir di air tawar, bermigrasi ke laut, dan kembali lagi ke air tawar untuk berkembang biak.
Berikut ini adalah 5 negara Penghasil Ikan Salmon terbesar di dunia, dan dijadikan Industri Perikanan hingga Ekspor:
Baca Juga: Link quick count Pilkada Jakarta 2024: Hasil hitung cepat mengejutkan, siapa memimpin?
Norwegia menempati posisi pertama sebagai penghasil salmon terbesar di dunia, menguasai sekitar 37% dari pasar global. Keberhasilan Norwegia dalam Industri Perikanan salmon didorong oleh penggunaan sistem akuakultur atau budidaya ikan.
Negara ini dikenal dengan pengelolaan ikan salmon Atlantik yang terbaik di dunia. Pada tahun 2020, Norwegia mengekspor sekitar 1,1 juta ton salmon dengan nilai Ekspor mencapai USD 8,3 miliar.
Sebagai produsen salmon terbesar kedua di dunia, Chili menguasai 25% dari produksi salmon global. Dalam dekade terakhir, Ekspor salmon Chili mengalami peningkatan signifikan.
Negara ini mengekspor salmon ke berbagai negara besar, seperti Amerika Serikat, Brasil, Jepang, Rusia, dan China, yang menyumbang sekitar 82% dari total Ekspor salmon Chili.
Skotlandia merupakan salah satu negara penghasil salmon terbesar di Eropa, dengan kontribusi mencapai 7,6% dari produksi dunia. Negara ini terkenal dengan budidaya salmon Atlantik yang tersebar di pantai barat Skotlandia, Pulau Skye, dan Kepulauan Shetland.
Salmon Skotlandia, terutama yang segar, sangat populer di Asia, khususnya untuk hidangan sushi, dan dianggap sebagai produk premium berkualitas tinggi.
Kepulauan Faroe, bagian dari Kerajaan Denmark, menyumbang sekitar 3,3% dari produksi salmon global. Untuk memenuhi permintaan pasar yang tinggi, Kepulauan Faroe mengembangkan budidaya ikan salmon secara intensif.
Meskipun ikan salmon sulit ditangkap di alam liar karena tingginya permintaan dan aturan untuk mencegah penangkapan berlebihan,budidaya di Faroe memberikan pasokan yang stabil bagi pasar global.
Kanada, yang memiliki habitat alami bagi ikan salmon, berada di urutan kelima sebagai produsen terbesar dengan kontribusi sekitar 6% dari produksi salmon dunia.
Provinsi British Columbia adalah wilayah penghasil salmon terbesar di Kanada, dengan produksi akuakultur yang mendominasi Industri Perikanan negara ini. Selain salmon, kawasan ini juga dikenal dengan berbagai jenis ikan laut lainnya, seperti halibut dan kakap.
Batas konsumsi ikan salmon dan ikan kembung
Menurut NHS, idealnya ikan berminyak, seperti salmon dan kembung dikonsumsi setidaknya satu porsi atau sekitar 140 gram per minggunya.
Ikan berminyak biasanya memiliki tingkat polutan yang lebih tinggi daripada jenis makanan laut lainnya. Oleh sebab itu, ada rekomendasi tertentu bagi beberapa kelompok.
Berikut kelompok yang tidak dianjurkan makan ikan berminyak lebih dari 2 porsi setiap minggu:
Nah, itulah perbedaan nutrisi ikan salmon dan ikan kembung. Melihat dari data di atas, ikan kembung cenderung memliki nutrisi yang kaya dibandingkan salmon.
Namun, untuk merasakan manfaat baiknya, tergantung pada jumlah asupan ikan yang Anda konsumsi.
Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Makan Ikan Mentah?
Salmon menjadi salah satu ikan yang sangat populer di dunia karena cita rasanya yang khas dan kaya nutrisi. Berikut 5 negara yang menyandang gelar sebagai penghasil ikan salmon terbesar di dunia. Foto/Dok
menjadi salah satu ikan yang sangat populer di dunia karena cita rasanya yang khas dan kaya nutrisi. Terlebih cara mengolahnya yang tidak terlalu rumit dan sulit, menjadikan salmon banyak diminati beragam negara.
Secara umum, salmon adalah spesies anadromous, yaitu spesies yang bermigrasi untuk berkembang biak. Salmon lahir di perairan air tawar, bermigrasi ke laut, lalu kembali ke air tawar untuk bereproduksi. Ada kepercayaan bahwa salmon selalu kembali ke tempat ia dilahirkan untuk berkembang biak.
Penelitian menunjukkan demikian, tetapi mengapa hal itu terjadi dan bagaimana salmon dapat menyimpan memori tersebut masih merupakan misteri. Namun belakangan karena populasi ikan salmon di alam terus menurun, budidaya menjadi pilihan untuk menghasilkan komoditas perikanan yang banyak dikonsumsi masyarakat dunia itu.
Sejauh ini dua negara mendominasi sebagai penghasil salmon untuk dunia. Sedangkan sisa produksi didistribusikan oleh benua lain seperti Uni Eropa dengan 16%, Asia dengan 12%, Amerika Latin dengan 7%, dan seluruh dunia dengan 2%.
Berikut 5 negara yang menyandang gelar sebagai penghasil ikan salmon terbesar di dunia:
Norwegia merupakan negara terbesar penghasil salmon dengan menguasai pasar dunia sebesar 37%. Keberhasilan Norwegia adalah dengan mengembangkan
menggunakan sistem aqua culture (budidaya).
Jenis ikan yang dikembangkan Norwegia adalah salmon yang laku di pasaran dunia bahkan di Indonesia. Norwegia terkenal dengan produksi dan pengelolaan ikan salmon terbaik didunia. Norwegia adalah produsen terbesar di dunia ikan salmon Alantik.
Produksi Norwegia merupakan yang terbesar di dunia dan terus tumbuh dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2020, Norwegia mengekspor sekitar 1,1 juta ton salmon senilai USD8,3 miliar.
JAKARTA Salmon menjadi salah satu ikan yang sangat populer di dunia karena cita rasanya yang khas dan kaya nutrisi. Terlebih cara mengolahnya yang tidak terlalu rumit dan sulit, menjadikan salmon banyak diminati beragam negara.
Secara umum, salmon adalah spesies anadromous, yaitu spesies yang bermigrasi untuk berkembang biak. Salmon lahir di perairan air tawar, bermigrasi ke laut, lalu kembali ke air tawar untuk bereproduksi. Ada kepercayaan bahwa salmon selalu kembali ke tempat ia dilahirkan untuk berkembang biak.
Penelitian menunjukkan demikian, tetapi mengapa hal itu terjadi dan bagaimana salmon dapat menyimpan memori tersebut masih merupakan misteri. Namun belakangan karena populasi ikan salmon di alam terus menurun, budidaya menjadi pilihan untuk menghasilkan komoditas perikanan yang banyak dikonsumsi masyarakat dunia itu.
Sejauh ini dua negara mendominasi sebagai penghasil salmon untuk dunia. Sedangkan sisa produksi didistribusikan oleh benua lain seperti Uni Eropa dengan 16%, Asia dengan 12%, Amerika Latin dengan 7%, dan seluruh dunia dengan 2%.
Berikut 5 negara yang menyandang gelar sebagai penghasil ikan salmon terbesar di dunia:
Norwegia merupakan negara terbesar penghasil salmon dengan menguasai pasar dunia sebesar 37%. Keberhasilan Norwegia adalah dengan mengembangkan bisnis perikanan menggunakan sistem aqua culture (budidaya).
Jenis ikan yang dikembangkan Norwegia adalah salmon yang laku di pasaran dunia bahkan di Indonesia. Norwegia terkenal dengan produksi dan pengelolaan ikan salmon terbaik didunia. Norwegia adalah produsen terbesar di dunia ikan salmon Alantik.
Produksi Norwegia merupakan yang terbesar di dunia dan terus tumbuh dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2020, Norwegia mengekspor sekitar 1,1 juta ton salmon senilai USD8,3 miliar.
Angka ini mengalami peningkatan volume ekspor sebesar 2% dibandingkan tahun 2019. Serta dicatat sebagai rekor dalam akuakultur global.
Pertumbuhan ini disebabkan oleh adanya peningkatan permintaan global setelah pandemi COVID-19 karena pasar ritel telah melipatgandakan minat mereka pada produk tersebut. Tujuan utama salmon Norwegia adalah Uni Eropa, terutama negara-negara seperti Polandia, Denmark, dan Belanda.
Selain itu juga diekspor ke China, Lithuania, dan Hong Kong. Dalam produksi akuakultur Norwegia, perikanan menyumbang 30% dari nilai produk yang diekspor dan akuakultur sebesar 70%. Dari segi volume, penangkapan ikan mewakili 55% dan akuakultur 45%.
Norwegia merupakan negara kecil dengan luas wilayah 385.199 kilometer persegi dan penduduk berjumlah sekitar 5 juta jiwa. Negara yang mempunyai garis pantai sepanjang ini merupakan negara yang maju di dalam industri perikanan.
Kemampuan negara ini memberikan kesejahteraan bagi warga negaranya dengan memaksimalkan potensi perikanan dan kelautan yang dimiliki, dapat dijadikan contoh (role model). Ekonomi kelautan Norwegia mencakup keseluruhan industri yang berkembang dan berhubungan dengan perkapalan dan industri akuakultur dimana mencakup beragam jenis produk dan layanan.
Produsen utama salmon di Amerika Latin adalah Chili, yang diposisikan sebagai produsen terpenting kedua dari ikan ini. Dimana Chili tercatat menguasai 25% dari produksi dunia.
Menurut angka terbaru, ekspor Salmon Chili telah bertambah berlipat ganda dalam 10 tahun terakhir. Pada tahun 2010 Chili mengekspor 6,9% produk non-tembaga menjadi 14,1% pada tahun 2019, menunjukkan peran penting salmon dalam ekspor komersial negara Amerika Latin ini.
Tujuan utama salmon Chili adalah Amerika Serikat, Brasil, Jepang, Rusia, dan China. Negara-negara ini menyumbang 82% dari ekspor salmon Chili.
Seperti Norwegia, di Chili, perdagangan salmon telah tumbuh berkat permintaan dari jaringan hotel dan restoran, serta penjualan online yang terus meningkat selama tahun 2021.
Pertumbuhan rata-rata secara tahunan untuk ekspor salmon di Chili tetap pada angka 10,2% selama 3 tahun terakhir. Wilayah dengan produksi tertinggi adalah Los Lagos dengan 42,2%, Aysen dengan 40,5%, dan Magallanes dengan 17%. Ketiga wilayah ini menghasilkan sekitar 99% salmon di Chili.
Dalam budidaya salmon Chili, salmon Atlantik menyumbang 80,7% dari volume ekspor dengan 513 juta ton pada September 2021. Salmon coho mencapai 84,4 juta ton, mewakili pertumbuhan 11,7% selama tahun 2020.
Salah satu produsen besar salmon di Eropa adalah Skotlandia yakni mencapai 7,6%. Skotlandia adalah produsen salmon Atlantik yang dibudidayakan terbesar ketiga di dunia dan mengekspor ke lebih dari 50 negara, termasuk Italia (yang termasuk di antara 10 negara pengimpor teratas).
Budidaya salmon tersebar di pantai barat Skotlandia, Pulau Skye, dan Kepulauan Shetland. Mayoritas salmon Skotlandia yang diekspor ke Asia adalah salmon segar, dan sangat populer untuk digunakan dalam makanan bergaya sushi, dan para chef menganggap salmon sebagai produk premium berkualitas tinggi.
Mahalnya salmon menurut laman Finns Fishing Tips, karena ikan ini sulit ditangkap dan permintaan tinggi sekali karena kelezatan dan nutrisinya. Spesies salmon yang paling favorit hanya dapat ditangkap dalam jumlah terbatas dengan alat pancing. Hal ini untuk mencegah penangkapan berlebihan (overfishing).
Maka untuk memenuhi permintaan yang tinggi, dikembangkan budi daya ikan salmon seperti dilakukan oleh Kepulauan Faroe. Dimana mereka telah mengamankan pasar 3,3% dari produksi salmon global.
Kepulauan Faroe, yang merupakan bagian dari Kerajaan Denmark merupakan salah satu penghasil terbesar ikan salmon yang diperhitungkan.
Beberapa negara yang memiliki habitat asli ikan salmon, contohnya adalah Amerika Serikat dan Kanada. Seperti Port Eliza Inlet di Tahsis, British Columbia, Kanada, dimana diperbolehkan menangkap ikan salmon Chinook dari bulan Mei hingga September.
Salmon perak mudah ditemukan di bulan Juni hingga September. Bukan hanya ikan salmon, bisa juga ditemukan hewan laut lain, seperti ikan halibut, kakap, lingcod, rockfish hingga udang, tutur laman Ultimate Fishing.
Sementara itu produsen salmon di Kanada mencapai 6%. British Columbia adalah produsen salmon terbesar keempat di dunia dan merupakan pemimpin di Kanada dalam produksi akuakultur dengan 52,3% dari total nilai produksi, diikuti oleh New Brunswick dengan 20,7% pada tahun 2009.
Akuakultur di Kanada memainkan peran penting dalam ekologi, sosial, dan ekonomi Kanada. Dimana Kanada yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia, serta sistem air tawar terbesar di dunia, maka akuakultur adalah pilihan yang jelas bagi Kanada.
Berbagai macam organisme akuatik yang dibudidayakan dalam produksi akuakultur Kanada bermanfaat bagi upaya industri dalam menerapkan metode yang berkelanjutan secara ekologis seperti Salmon Atlantik, Char Arktik, Kerang, tiram, dan Trout Pelangi.
Akuakultur memberikan jumlah pendapatan yang signifikan untuk ekonomi Kanada serta banyak peluang kerja bagi orang Kanada. Makanan laut adalah satu-satunya komoditas makanan ekspor terbesar di Kanada, mengekspor 85% dari produksi, menjadikan Kanada pengekspor makanan laut terbesar ketujuh di dunia.
Halodoc, Jakarta – Ikan merupakan jenis makanan sehat yang mengandung banyak nutrisi. Itulah mengapa semua orang dari berbagai kalangan usia dianjurkan untuk mengonsumsi ikan secara rutin. Nah, beberapa ikan yang dikenal dapat memberi banyak manfaat untuk kesehatan tubuh adalah ikan tuna dan ikan salmon. Kedua jenis ikan tersebut kaya akan omega-3 dan berbagai nutrisi lainnya yang enggak kalah penting, salah satunya adalah protein. Kandungan kolesterol dalam kedua ikan tersebut juga rendah. Nah, di antara ikan tuna dan ikan salmon, kira-kira yang mana ya yang lebih sehat?
Karen Ansel, R.D., juru bicara untuk Academy of Nutrition and Dietetics, menyatakan bahwa tuna dan salmon merupakan jenis ikan dengan kandungan nutrisi terbaik. Karena itu, Karen merekomendasikan kedua ikan tersebut untuk dimasukkan ke dalam menu makan harian kamu. Namun, meskipun tuna dan salmon sama-sama memiliki protein yang tinggi, ternyata ada perbedaan jumlah kalori dalam kedua ikan tersebut.
Karen mengungkapkan bahwa ikan salmon memiliki kalori lebih banyak, sehingga sangat cocok bagi kamu yang punya aktivitas yang padat. Kamu juga bisa mendapatkan ekstra 16 kalori dari seporsi salmon serta asupan lemak untuk jantung yang sehat yang kira-kira setara dengan kalsium dalam segelas susu. Dengan mengonsumsi salmon, kamu bisa memenuhi kebutuhan asupan vitamin D harian. Bahkan dikatakan, tidak ada makanan lain termasuk tuna yang bisa menandingi keunggulan nutrisi yang dimiliki ikan salmon. Berikut perbedaan kandungan antara ikan tuna dan ikan salmon:
Dalam tiga ons daging ikan tuna terdapat 110 kalori, 24 gram protein, dan 278 miligram lemak omega-3. Sedangkan ikan salmon dengan porsi yang sama mengandung 160 kalori, 22 gram protein dan 5 gram lemak.
Ikan salmon mengandung 45 persen vitamin B12, sementara kandungan vitamin B12 pada ikan tuna hanya 30 persen saja. Salah satu jenis vitamin B kompleks ini sangat baik untuk kesehatan kulit dan mata.
Namun, ikan tuna mengandung kalori yang lebih rendah dibandingkan ikan tuna. Dalam 100 gram ikan salmon, terdapat 55 miligram kolesterol, sementara ikan tuna hanya mengandung 44 miligram kolesterol dalam berat yang sama.
Selain itu, seperti dikutip dari MensHealth, berikut perbandingan manfaat antara ikan tuna dan ikan salmon:
KOMPAS.com - Ikan salmon dan kembung adalah jenis ikan yang dikenal memiliki banyak manfaat baik bagi kesahatan karena kaya akan nutrisi.
Salmon adalah ikan yang hidup di air tawar atau laut dan merupakan sumber protein yang populer karena mengandung omega-3 tinggi.
Namun harga ikan salmon cukup mahal dijual di Indonesia. Per kilogram ikan salmon bisa mencapai Rp 300.000.
Oleh karena itu, sebagian orang beralih ke ikan kembung. Ikan laut ini sama-sama memiliki kandungan omega-3 dan lebih terjangkau dengan harga per kilogramnya hanya Rp 25.000 sampai dengan Rp 35.000.
Namun, terlepas dari harganya, manakah yang lebih kaya nutrisinya?
Baca juga: Pilihan Ikan Lokal Tinggi Asam Folat, Bantu Kurangi Risiko Cacat Lahir
Mengutip dari data Kementerian Kelautan dan Perikanan, ikan kembung memiliki nutrisi yang hampir setara dengan ikan salmon. Namun, kadar omega-3, protein, dan zat besi pada ikan kembung lebih tinggi. Selain itu, ikan kembung juga lebih rendah kalori dan kolesterol.
Sementara, ikan salmon memiliki lemak yang sedikit lebih banyak daripada ikan kembung. Berikut rincian nutrisi ikan salmon dan ikan kembung per 100 kilogramnya:
Baca juga: Ikan atau Ayam, Mana yang Punya Protein Lebih Baik?
Yang Bisa Memberi Lebih Banyak Energi
Kandungan vitamin B6 dan B12 yang terdapat dalam 200 gram ikan salmon bermanfaat untuk membantu melepaskan asupan energi dari setiap makanan yang kamu konsumsi. Jadi, setiap kali kamu menyantap salmon atau sashimi, kamu akan dapat mendapat banyak sekali energi. Sementara ikan tuna juga bisa memberikan asupan energi yang didapat dari kalori per gram berat ikan tersebut. Namun, ikan salmon terbukti lebih banyak jumlah kalorinya, yaitu 1,4 kalori.
Yang Bisa Memberi Lebih Banyak Energi
Kandungan vitamin B6 dan B12 yang terdapat dalam 200 gram ikan salmon bermanfaat untuk membantu melepaskan asupan energi dari setiap makanan yang kamu konsumsi. Jadi, setiap kali kamu menyantap salmon atau sashimi, kamu akan dapat mendapat banyak sekali energi. Sementara ikan tuna juga bisa memberikan asupan energi yang didapat dari kalori per gram berat ikan tersebut. Namun, ikan salmon terbukti lebih banyak jumlah kalorinya, yaitu 1,4 kalori.
Yang Lebih Baik untuk Otot
Selama ini protein dikenal sebagai asupan yang sangat penting untuk pembentukan otot. Namun nyatanya, menurut sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Texas A&M University, protein bukanlah satu-satunya asupan yang dibutuhkan untuk kesehatan otot. Dari hasil penelitian tersebut ditemukan bahwa para pria yang mengonsumsi kolesterol dalam jumlah sedang bisa membentuk otot lebih baik daripada pria yang mengonsumsi makanan rendah kolesterol. Jadi kesimpulannya, asupan protein juga dibutuhkan untuk kesehatan otot.
Untuk asupan kolesterol, ikan salmon mengandung kolesterol lebih tinggi daripada ikan tuna. Namun, ikan tuna memiliki kandungan protein yang lebih banyak dibanding ikan salmon. Jadi, kedua ikan tersebut sama-sama baik untuk membentuk otot.
Yang Lebih Baik untuk Otot
Selama ini protein dikenal sebagai asupan yang sangat penting untuk pembentukan otot. Namun nyatanya, menurut sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Texas A&M University, protein bukanlah satu-satunya asupan yang dibutuhkan untuk kesehatan otot. Dari hasil penelitian tersebut ditemukan bahwa para pria yang mengonsumsi kolesterol dalam jumlah sedang bisa membentuk otot lebih baik daripada pria yang mengonsumsi makanan rendah kolesterol. Jadi kesimpulannya, asupan protein juga dibutuhkan untuk kesehatan otot.
Untuk asupan kolesterol, ikan salmon mengandung kolesterol lebih tinggi daripada ikan tuna. Namun, ikan tuna memiliki kandungan protein yang lebih banyak dibanding ikan salmon. Jadi, kedua ikan tersebut sama-sama baik untuk membentuk otot.